Tetiba kepikiran: Lelah mikir dan kenapa manusia kudu mikir.

Jurnal Stoiv
3 min readOct 13, 2023

--

Photo by Juan Rumimpunu on Unsplash

Lelah mikir, kata itu yang terlintas saat memulai menulis jurnal ini, lelah disini yang saya artikan adalah malas untuk berfikir yang memberatkan pikiran atau lebih tepatnya secara mental, overthingking, stress atau hal-hal yang memberatkan mental.

Kenapa bisa lelah berpikir? Kenapa manusia bisa merasakan itu? Kenapa kita harus merasakan itu? Bisakah kita mengindarinya? Bagaimana caranya?

Makhluk yang hidup didunia itu berpikir (mungkin… 😀) ya makhluk hidup, baik itu manusia, hewan dan tumbuhan. Mereka mempunyai caranya sendiri untuk berpikir, tapi apakah makhluk hidup selain manusia merasakan apa itu kelelahan berpikir?

Sebenernya saat ini saya tidak ingin menjawab pertanyaan itu, saat ini hanya ingin menyalurkan emosi pada tulisan, ini adalah tulisan jurnal bukan tulisan ilmiah ataupun artikel, di tulisan ini hanyalah pandangan tentang apa yang dirasakan dan apa yang dipikirkan.

Saya tidak tahu apakah bernapas juga proses berpikir, karena napas seperti datang dengan sendiri bukan atas perintah pikiran secara dengan sengaja harus bernapas, karena kita tidak bisa mengontrol pikiran untuk bernapas, tidak bisa mengontrol aliran darah, metabolisme, melihat, merasakan sentuhan dan mendengar, tidak bisa mengontrol telinga untuk tidak mendengar apapun berdasarkan perintah pikiran.

Yang saya mengerti kita hanya mampu mengontol pikiran kita untuk melakukan tindakan, seperti hanyal sekarang ini, saya menulis ini, ini adalah hasil dari tindakan berpikir, awalnya nulis itu kayak ribet, kudu mikir buat cari kata-kata yang tepat, menulis kata-kata apa yang sesuai dengan apa yang dipikirkan.

Awalnya ingin nulis jurnal lelah mikir, karena rasanya kayak lagi lelah mikir aja, ingin meluapkan emosi ke tulisan, eh setelah dipikir-pikir dari yang tadinya lelah mikir malah jadi banyak mikir.

Oke baiklah, ayo kita tuntaskan apa yang ada dipikiran ini, apa yang sudah dipelajari pikiran ini tentang ilmu pengetahuan ataupun kehidupan. Saya tulis ini berdasarkan pengalaman, berdasarkan persepsi diri sendiri dan belum di uji berdasarkan hasil penelitian yang ada. Ini hanya sekedar pemikiran saya.

Proses berpikir itu dimulai dari sebuah pertanyaan, dan pertanyaan itu hasil dari proses berpikir, kalo kita tidak berpikir kita tidak dapat membuat pertanyaan. Pertanyaannya adalah kenapa manusia berpikir? Dan untuk apa manusia berpikir? Jawaban lengkapnya menurut hasil penelitian dan kajian dari para ilmuwan akan saya buatkan tulisannya secara terpisah dengan judul “Kenapa manusia berfikir dan untuk apa berfikir?”

Photo by Mathew Schwartz on Unsplash

Seru rasanya bisa bermain-main dengan pikiran, terutama dari pikiran kita dapat menemukan jalan-jalan untuk mempermudah kehidupan, melakukan tindakan sesuai dengan apa yang dipikirkan terutama tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Ada yang namanya pikiran sadar dan tidak sadar? Saya belum tahu jawaban pastinya nanti tak googling, tapi saya jawab dulu menurut pemahaman saya sendiri. Duh jadi mikir dulu buat jawabnya, lagi ngerecall jawabannya di pikiran.

Jadi pikiran sadar itu, apa yang kita pikirkan berdasarkan atas kesengajaan berpikir, pikiran tidak sadar itu atas ketidaksengajaan berpikir atau tiba-tiba saja terpikirkan seperti halnya perasaan ataupun intuisi, tanpa proses berpikir ulang.

Photo by Monica Sauro on Unsplash

Kalo dari bukunya Daniel Kahneman yang berjudul “Thinking Fast and Slow”, sistem berpikir manusia dibagi dua yaitu sistem 1 dan sistem 2, sistem 1 yang beripikir cepat, tanpa proses berpikir ulang jawabanya langsung muncul di pikiran seperti halnya intuisi dan sistem 2 yaitu berpikir lambat, dengan adanya proses berpikir. Contohnya 1+1 kita bisa langsung tahu jawabannya adalah 2, sedangkan 457 x 89 kita harus melakukan proses berpikir untuk mendapatkan jawabannya. Oleh karena itu terkadang sistem 1 yang melakukan persepsi tidak sepenuhnya benar dan pikiran kita tertipu dengan cara kerja sistem 1 dan sistem 2 berperan penting untuk memeriksanya kembali apakah sudah benar atau sesuai.

Dan pada kenyataanya manusia lebih banyak bertindak dengan sistem 1 dan mengindahkan sistem 2.

Jadi kesimpulannya kenapa manusia berpikir? Menurut saya, bepikir adalah untuk menghasilan tindakan. tindakan itu bisa baik atau buruk, benar atau salah itu adalah pilihan dari manusia yang berpikir.

Udah ah, jadi cape mikir…

Sekian…

Eh tapi jawaban dari 457 x 89 berapa ya?

--

--